Welcome To My Blog

Rabu, 24 Agustus 2016

LABBAIK " Edisi 24 Tahun XXV Agustus 2016 "

CUKUP DUA KATA

Cukup dua kata. Kata yang pertama adalah “ Shalli “ dan kata yang kedua adalah “ Rak’atain “. Itulah tema kita kali ini. Shalli Rak’atain, artinya: Shalatlah Dua Raka’at.
Shalat merupakan amalan kita untuk menggapai pertolongan Allah. Bersamaan dengan itu, kita melakukan usaha dengan penuh keuletan dan kesabaran. Itulah rahasia sukses dunia akhirat.
Allah SWT berfirman: “ Hai orang – orang yang beriman, gapailah pertolongan dengan cara sabar dan shalat, Sesungguhnya Allah beserta orang – orang yang sabar. “ (Qs. Al-baqrah/2:153 )

Untuk apa Shalat Dua Raka’at ?
1.      Sayang Diri
Kalau kita menyayangi segenap anggota tubuh kita agar terjaga kesehatan dan keselamatannya, maka jangan lupa “ shalli rak’atain “ shalatlah dua raka’at di waktu dhuha.
Rasulullah SAW bersabda:
“ Ketika masuk pagi, setiap persendian seseorang dari kalian itu ada shadaqahnya. Tiap – tiap tasbih ( subhanallah ) itu shadaqah. Tiap – tiap tahmid ( alhamdulillah ) itu shadaqah. Tiap – tiap tahlil ( la ilahaillaallah ) itu shadaqah. Tiap – tiap takbir ( Allahu Akbar ) itu shadaqah. Amar ma’ruf itu shadaqah dan nahi munkar juga shadaqah. Itu semua dapat dicukupi dengan dua raka’at shalat dhuha yang dilakukannya “ ( Hr. Muslim ).
Kita dianjurkan menshadaqahi seluruh anggota badan kita setiap hari dengan berbagai amalan kebaikan, antara lain seperti yang telah disebutkan tadi dalam sabda Rasulullah SAW. Sedangkan dua raka’at shalat dhuha bisa mengcover atau mencukupi shadaqah untuk seluruh anggota badan.

2.      Jadi Konglomerat
Kalau kita ingin mempunyai simpanan kekayaan di sisi Allah yang lebih baik dari pada dunia seisinya, sekali lagi, yang lebih baik dari pada dunia seisinya, maka jangan lupa “ Shalli rak’atain “, shalatlah dua raka’at sebelum shalat shubuh. Rasulullah SAW bersbada:
“ Dua raka’at sunnah fajar itu lebih baik dari pada dunia seisinya “ ( Hr. Muslim )
Sesempit apapun, kita berusaha tetap bisa mengerjakan shalat sunnah dua raka’at fajar karena keutamaannya sedemikian besar.

3.      Pilihan Terbaik
Siapa yang ingin mendapatkan pilihan terbaik dalam setiap urusan yang
dihadapinya, maka jangan lupa “ Shalli rak’atain “, lakukan shalat sunnah istikharah dua raka’at agar kita tidak keliru mengambil pilihan.
Rasulullah SAW bersabda:
“ Jika seseorang di antara kalian hendak menempuh suatu urusan, maka hendaklah melakukan shalat sunnah dua raka’at terlebih dahulu “ ... ( Hr. Bukhari )
Kemudian memanjatkan doa sebagai berikut dengan menyebut hajat atau keperluan kita.
Do’a istikharah yang di ajarkan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan imam Bukhari adalah sebagai berikut:
“ Ya Allah, aku memohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu, aku mohon kemampuan kepadaMu dengan kuasaMU, dan aku mohon kepadaMu akan anugerahMu yang agung. Karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak punya kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak tahu, dan Engkaulah yang Maha mengetahui semua yang ghaib.
“ Ya Allah, jika menurut ilmuMu, urusan ini baik bagi ku, bagai agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku baik di dunia dan akhirat, maka berilah kemampuan kepadaku untuk menggapainya, mudahkan ia padaku, lalu berkahilah. Dan jika menurut ilmuMu, urusan ini buruk bagiku, bagi agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku baik dunia maupun akhirat, maka palingkan ia dariku dan palingkan aku darinya, dan kuasakanlah kebaikan padaku di mana saja berada, lalu ridhailah aku dengannya “ ( Hr. Bukhari ).

4.      Hajat Terkabul
Siapa yang ingin hajatnya terpenuhi, baik cepat maupun lambat, maka jangan lupa “ Shalli rak’atain “, lakukan shalat sunnah hajat dua raka’at.
Rasulullah SAW bersabda:
“ Siapa yang berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya, kemudian melakukan shalat dua raka’at dengan sempurna pula, maka Allah memberikan kepadanya apa yang ia minta, baik segera maupun diakhirkan “ ( Hr. Ahmad ).

5.      Tahiyyatul Masjid
Kalau kita masuk masjid, kita perlu mengetahui adabnya, dahulukan kaki kanan, bacalah do’a masuk masjid, dan jangan lupa “ Shalli ra’atain “. Lakukanlah shalat dua raka’at yang lazim disebut tahiyyatul masjid, atau penghormatan terhadap masjid. Rasulullah SAW bersabda:
“  Jika seseorang di antara kalian masuk masjid, maka hendak melaksanakan shalat dua raka’at sebelum duduk “ ( Hr. Bukhari dan Muslim ).

6.      Taubat
Kalau kita terlanjur berbuat dosa, tentu kita ingin segera kembali kepada Allah, memperbaiki diri dan mengharap ampunanNya. Untuk itu, jangan lah lupa “ Shalli rak’atain “, shalatlah dua raka’at untuk memohon ampunan Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“ Tak seorang pun melakukan suatu dosa, lalu ia bangkit bersuci dan melakukan shalat kemudian mohon ampun kepada Allah, melainkan Allah memberikan ampun kepadanya “. ( Hr. Tirmidzi; Hasan )
Rasulullah lalu membacakan ayat ( “ Q.s. Ali Imran/3:135 ) yang artinya: “ dan ( juga ) orang – orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa – dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah ? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui “ ( Hr. Tirmidzi ).

7.      Menghadapi Masalah
Pernah di rundung masalah yang pelik ? atau menghadapi tantangan besar ? jangan lupa “ Shalli rak’atain “, lakukanlah dua raka’at shalat sunnah.
Hudzaifah ra berkata: “ Jika nabi SAW dirundung masalah, maka beliau mengerjakan shalat “. ( Hr. Ahmad dan Abu Dawud ).

8.      Sehabis Wudhu
Jangan lupa pula, sehabis berwudhu, “ Shalli rak’atain “, lakukanlah shalat sunnah dua raka’at, bersyukur bisa berwudhu.
Abu Hurairah ram riwayatkan bahwa sesungguhnya nabi SAW bertanya kepada Bilalra. Ketika hendak shalat fajar:
“ Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal dalam Islam yang paling engkau harap diterima Allah ? Karena sesungguhnya aku mendengar derap kedua sandalmu di hadapanku di surga “
Bilal ra. menjawab :
“ Tidaklah aku mengerjakan suatu amal yang lebih aku harap diterima Allah dibanding shalat aku sanggup lakukan setiap habis berwudhu baik di waktu siang maupun malam “ ( Hr. Bukhari )

9.      Sebelum Bepergian Jauh
Terakhir, ada anjuran melakukan shalat sunnah dua raka’at sebelum kita bepergian sebagai peninggalan terbaik untuk keluarga yang kita tinggalkan selama bepergian. Maka dari itu, ketika hendak bepergian jauh jangan lupa “ Shalli rak’atain “.
Rasulullah SAW bersabda:
“ Tidaklah seseorang memberikan peninggalan untuk keluarganya, yang lebih utama dibanding shalat dua raka’at di tengah mereka ketika hendak menempuh perjalanan musafir “. ( Hr. Ibnu Abi Syaibah ).
Sederhana dan mudah. Itulah shalat dua raka’at. Namun keutamaannya sangat agung seperti yang sudah kita baca. Semoga semua manfaat tersebut menjadi milik kita semua. Resepnya, shalli rak’atain. []

Sumber :
Ditulis oleh Ust KH. Arwani Amin, LC

Edisi 25 Tahun XXV Agustus 2016

Senin, 22 Agustus 2016

LABBAIK " Edisi 25 Tahun XXV Agustus 2016 "

15 Jawaban dengan Perkataan & Perbuatan

Apa pun yang Anda bisa lakukan atau bermimpi untuk bisa melakukannya, mulailah sekarang juga. Keberanian memulai akan menggugah unsur genius dalam diri kita, menggugah kekuatan dan keajaiban untuk bisa menyelesaikan apa yang telah kita mulai tadi.
Ada saatnya kita menjawab suatu pertanyaan dengan ucapan. Ada pula saatnya kita menjawabnya dengan tindakan atau bil-hal. Kali ini kita akan menjawab sejumlah pertanyaan dengan ucapan dan tindakan sekaligus. Ucapan sebagai bentuk afirmasi atau penegasan, dan tindakan sebagai bentuk realisasi.

Berikut ini adalah pesan – pesan Rasulullah SAW, yang dihadirkan untuk kita jawab bersama:

1.         Ingin Dekat dengan Allah ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Sedekat – dekatnya seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud. Maka perbanyaklah do’a, karena sangat layak do’a kalian dikabulkan “ ( Hr. Muslim ).

2.         Ingin Memperoleh Pahala Tahajjud Semalam Suntuk ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Barang siapa shalat isya’ berjama’ah, maka seolah – olah ia tahjjud separuh malam. Dan siapa shalat shubuh berjama’ah, maka seolah – olah ia tahajjud semalam penuh “ ( Hr. Muslim ).

3.         Ingin Mendapatkan Ridha Allah ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Sesungguhnya Allah ridha terhadap seseorang yang makan dan minum lalu memuji Allah ( mengucapkan Alhamdulillah ) atasnya “ ( Hr. Muslim ).

4.         Ingin Mendapat Pahala Puasa Sunnah Setahun Penuh ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Puasa tiga hari setiap bulan itu seperti puasa setahun penuh “ ( Hr. Bukhari dan Muslim ).

5.         Ingin Mendapat Pahala Sebesar Gunung ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Siapa yang melayat janazah hingga dishalatkan, maka ia mendapatkan satu qirath. Dan siapa yang melayatnya hingga dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath “. Beliau ditanya: “ Apa itu dua qirath wahai rasul Allah ? “. Beliau menjawab: “ Seperti dua gunung besar “ ( Hr. Bukhari dan Muslim ).

6.         Ingin Do’a Anda dikabulkan ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Do’a antara adzan dan iqomah itu tidak akan ditolak “ ( Hr. Ahmad; Shahih ).

7.         Ingin Amal Anda Tidak Terputus Setelah Mati ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Apabila anak Adam ( manusia ) meninggal dunia, maka terputuslah amalnya. Kecuali dari tiga perkara: yaitu sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya “ ( Hr. Muslim ).

8.         Ingin 1 / 3 Alqur’an dalam Tempo 15 Detik ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Qulhuwallahu ahad ( surat ikhlas ) itu sama dengan sepertiga alqur’an “ ( Hr. Muslim ).

9.         Ingin Rizki Lancar dan Umur Panjang ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah sanak familinya “ ( Hr. Bukhari ).

10.      Ingin Mendapatkan Suaka dari Allah ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Siapa yang shalat shubuh, maka dia berada dalam suaka Allah “. ( Hr. Muslim ). Dalam riwayat Thabrani ada tambahan “ dengan berjama’ah “.

11.      Ingin Timbangan Amal Shalih Anda Lebih Berat ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Ada dua kalimat yang ringan di lisan, tapi berat dalam timbangan, dan dicintai oleh Allah yang maha pengasih. Yaitu subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘ azhim “. ( Hr. Bukhari ).

12.      Ingin ditinggikan Derajat ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Tidaklah seseorang bersikap tawadhu ‘, melainkan Allah tinggikan derajatnya “ ( Hr. Muslim ).

13.      Ingin Dosa Anda diampuni ? Sebanyak Apapun ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Siapa yang tiap selesai shalat ( fardhu ) membaca subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali dan Allahu akbar 33 kali, sehingga berjumlah 99, kemudian untuk menggenapi 100 ia membaca [ “ laa ilaaha Illallahu wahdahu laa syarikala, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir “ ] maka dosa – dosanya diampuni walaupun sebanyak buih lautan “ ( Hr. Muslim ).

14.      Ingin Rumah di Surga ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Siapa yang membangun masjid karena Allah, membangun rumah untuknya di surga “ ( Hr. Muslim ).

15.      Ingin di Surga dekat Nabi SAW ?
Rasulullah SAW bersabda:
“ Saya dan orang yang menanggung anak yatim di surga seperti ini “ Beliau sambil memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah “ ( Hr. Bukhari ).

Mari kita sambut bersama dan kita amalkan ... ! Bismillah. []


Sumber :
Ditulis oleh Ust. KH. Arwani Amin, LC ( Pengasuh pondok pesantren tahfidzul Qur’an “ Nurul Ikhsan “ )

Edisi 24 Tahun XXV Juli 2016

Sabtu, 20 Agustus 2016

makalah hashing


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kemajuan Teknologi Informasi (TI) saat ini berkembang sangat pesat sesuaidengan tuntutan zaman yang membutuhkan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan aktivitas kehidupan, termasuk akses untuk mendapatkan informasi dengan efisien. Biasanya informasi ini diakses serta diproses menggunakan komputer. Komputer pada saat ini merupakan perangkat yang vital dalam kebutuhan mengakses informasi, yang juga merupakan tulang punggung dalam dunia teknologi informasi. Dalam suatu komputer, informasi yang diakses diimplementasikan dalam data yang tersusun dengan aturan tertentu dalam bentuk file. Ada banyak metode dalam menyusun atau mengorganisasikan file. Metode-metode itu antara lain metode Sequential File, Indexed-Sequential File, Indexed File, Direct File, Hash File dan Mutiring File. Dalam makalah yang kami susun ini, kami menitikberatkan pada metode Hash File dan Mutiring File.
B.     Batasan Masalah
Dalam batasan masalah ini, penyusun membahas mengenai pengertian dari hashing, macam-macam fungsi hashing dan metode-metode hashing yang terdapat pada pembahasan makalah ini.
C.    Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Mahasiswa dapat memahami pengertian dari hashing.
2.      Mengenal macam-macam fungsi hashing dan metode-metodenya.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hash
            Hashing adalah transformasi aritmatik sebuah string dari karakter menjadi nilai yang merepresentasikan string aslinya. Menurut bahasanya, hash berarti memenggal dan kemudian menggabungkan. Hashing digunakan sebagai metode untuk menyimpan data dalam sebuah array agar penyimpanan data, pencarian data, penambahan data, dan penghapusan data dapat dilakukan dengan cepat. Ide dasarnya adalah menghitung posisi record yang dicari dalam array, bukan membandingkan record dengan isi pada array. Fungsi yang mengembalikan nilai atau kunci disebut fungsi hash (hash function) dan array yang digunakan disebut tabel hash (hash table). Hash table menggunakan struktur data array asosiatif yang mengasosiasikan record dengan sebuah field kunci unik berupa bilangan (hash) yang merupakan representasi dari record tersebut.
                        Secara teori, kompleksitas waktu (T(n)) dari fungsi hash yang ideal adalah O(1). Untuk mencapai itu setiap record membutuhkan suatu kunci yang unik. Fungsi hash menyimpan nilai asli atau kunci pada alamat yang sama dengan nilai hashnya. Pada pencarian suatu nilai pada tabel hash, yang pertama dilakukan adalah menghitung nilai hash dari kunci atau nilai aslinya, kemudian membandingkan kunci atuau nilai asli dengan isi pada memori yang beralamat nomor hashnya. Dengan cara ini, pencarian suatu nilai dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus memeriksa seluruh isi tabel satu per satu. 
Selain digunakan pada penyimpanan data, fungsi hash juga digunakan pada algoritma enkripsi sidik jari digital (fingerprint) untuk mengautentifikasi pengirim dan penerima pesan. Sidik jari digital diperoleh dengan fungsi hash, kemudian nilai hash dan tanda pesan yang asli dikirim kepada penerima pesan. Dengan menggunakan fungsi hash yang sama dengan pengirim pesan, penerima pesan mentransformasikan pesan yang diterima. Nilai hash yang diperoleh oleh penerima pesan kemudian dibandingkan dengan nilai hash yang dikirim pengirim pesan. 
 Kedua nilai hash harus sama, jika tidak, pasti ada masalah. Hashing selalu merupakan fungsi satu arah. Fungsi hash yang ideal tidak bisa diperoleh dengan melakukan reverse engineering dengan menganalisa nilai hash. Fungsi hash yang ideal juga seharusnya tidak menghasilkan nilai hash yang sama dari beberapa nilai yang berbeda . Jika hal yang seperti ini terjadi, inilah yang disebut dengan bentrokan (collision). Kemungkinan terjadinya bentrokan tidak dapat dihindari seratus persen. Fungsi hash yang baik dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya bentrokan.
2. Macam - Macam Fungsi Hash
 Fungsi Hash (dilambangkan dengan h(k)) bertugas untuk mengubah k (key) menjadi suatu nilai dalam interval [0....X], dimana "X" adalah jumlah maksimum dari record-record yang dapat ditampung dalam tabel. Jumlah maksimum ini bergantung pada ruang memori yang tersedia. Fungsi Hash yang ideal adalah mudah dihitung dan bersifat random, agar dapat menyebarkan semua key. Dengan key yang tersebar, berarti data dapat terdistribusi secara seragam bentrokan dapat dicegah. Sehingga kompleksitas waktu model Hash dapat mencapai O(1), di mana kompleksitas tersebut tidak ditemukan pada struktur model lain. Ada beberapa macam fungsi hash yang relatif sederhana yang dapat digunakan dalam penyimpanan database :
a.      Metode Pembagian Bersisa (division-remainder method)
Jumlah lokasi memori yang tersedi dihitung, kemudian jumlah tersebut digunakan sebagai pembagi untuk membagi nilai yang asli dan menghasilkan sisa. Sisa tersebut adalah nilai hashnya. Secara umum, rumusnya h(k)= k mod m. Dalam hal ini m adalah jumlah lokasi memori yang tersedia pada array. Fungsi hash tersebut menempatkan record dengan kunci K pada suatu lokasi memori yang beralamat h(k).

Metode ini sering menghasilkan nilai hash yang sama dari dua atau lebih nilai aslinya atau disebut dengan bentrokan. Karena itu, dibutuhkan mekanisme khusus untuk menangani bentrokan yang disebut kebijakan resolusi bentrokan.
b.      Melipat (folding)
Metode ini membagi nilai asli ke dalam beberapa bagian, kemudian menambahkan nilai-nilai tersebut, dan mengambil beberapa angka terakhir sebagai nilai hashnya. 
c.       Transformasi Radiks (radix transformation)
Karena nilai dalam bentuk digital, basis angka atau radiks dapat diganti sehingga menghasilkan urutan angka-angka yang berbeda. Contohnya nilai desimal (basis 10) bisa ditransformasikan kedalam heksadesimal (basis 16). Digit atas hasilnya bisa dibuang agar panjang nilai hash dapat seragam.
d.      Pengaturan ulang digit (digit rearrangement)
Metode ini mengubah urutan digit dengan pola tertentu. Contohnya mengambil digit ke tiga sampai ke enam dari nilai aslinya, kemudian membalikan urutannya dan menggunakan digit yang terurut terbalik itu sebagai nilai hash. Fungsi hash yang bekerja dengan baik untuk penyimpanan pada database belum tentu bekerja dengan baik untuk keperluan kriptografi  atau pengecekan kesalahan. Ada beberapa fungsi hash terkenal yang digunakan untuk keperluan kriptografi. Diantaranya adalah fungsi hash message-diggest, contohnya MD2, MD4, dan MD5, digunakan untuk menghasilkan nilai hash dari tanda tangan digital yang disebut messagediggest. Ada pula Secure Hash Algorithm (SHA), sebuah algoritma standar yang menghasilkan message-diggest yang lebih besar (60-bit) dan serupa dengan MD4.



3. Bentrokan Pada Fungsi Hash
Fungsi hash bukan merupakan fungsi satu-ke-satu, artinya beberapa record yangberbeda dapat menghasilkan nilai hash yang sama / terjadi bentrokan. Dengan fungsi hash yang baik, hal seperti ini akan sangat jarang terjadi, tapi pasti akan terjadi. Jika hal seperti ini terjadi, record-record tersebut tidak bisa menempati lokasi yang sama. Ada dua macam kebijakan resolusi bentrokan pada tabel hash, yaitu kebijakan resolusi bentrokan di luar tabel dan kebijakan resolusi bentrokan di dalam tabel. Harus diperhatikan juga teknik-teknik penempatan record agar mudah dicari jika dibutuhkan.
a.       Kebijakan resolusi bentrokan di luar table
Artinya tabel hash bukan lagi menjadi array of records, tetapi menjadi array of pointers. Setiap pointer menunjuk ke senarai berkait yang berisi record tersebut. Metode seperti ini dinamakan chaining. Dalam bentuk sederhananya berupa senarai berkait dari recordrecord yang menghasilkan nilai hash yang sama. Penambahan record dapat dilakukan dengan menambah senarai berisi record tersebut. Untuk pencarian pada tabel, pertama-tama dicari nilai hash terlebih dahulu, kemudian dilakukan pencarian dalam senarai berkait yang bersangkutan. Untuk menghapus suatu record, hanya menghapus senarainya saja. Kelebihan dari metode chaining ini chaining ini adalah proses penghapusan yang relarif mudah dan penambahan ukuran tabel hash bisa ditunda untuk waktu yang lebih lama karena penurunan kinerjanya berbanding lurus meskipun seluruh lokasi pada tabel sudah penuh. Bahkan, penambahan ukuran tabel bisa saja tidak perlu dilakukan sama sekali karena penurunan kinerjanya yang linier. Misalnya, tabel yang berisi record sebanyak dua kali lipat kapasitas yang direkomendasikan hanya akan lebih lambat dua kali lipat dibanding yang berisi sebanyak kapasitas yang direkomendasikan. Kekurangan dari metode chaining ini sama dengan kekurangan dari senarai berkait. Operasi traversal pada senarai berkait memiliki performa cache yang buruk. 
Struktur data lain dapat digunakan sebagai pengganti senarai berkait. Misalnya dengan pohon seimbang, kompleksitas waktu terburuk bisa diturunkan menjadi O(log n) dari yang  sebelumnya O(n). Namun demikian, karena setiap senarai diharapkan untuk tidak panjang, struktur data pohon ini kurang efisien kecuali tabel hash tersebut memang didesain untuk jumlah record yang banyak atau kemungkinan terjadi bentrokan sangat besar yang mungkin terjadi karena masukan memang disengaja agar terjadi bentrokan.
b.      Kebijakan resolusi bentrokan di dalam table
Berbeda dengan kebijakan resolusi bentrokan di luar tabel, pada kebijakan resolusi di dalam tabel data disimpan di dalam hash tabel tersebut, bukan dalam senarai berkait yang  bertambah terus menerus. Dengan demikian data yang disimpan tidak mungkin bisa lebih banyak daripada jumlah ruang pada tabel hash. Jika suatu record akan dimasukkan ke dalam tabel hash pada lokasi sesuai nilai hash-nya dan ternyata lokasi tersebut sudah diisi dengan record lain maka harus dicari lokasi alternatif yang masih belum terisi dengan cara tertentu. Cara ini disebut Open Addressing. Ada beberapa metode untuk menemukan lokasi baru yang masih kosong. Dalam proses menemukan lokasi baru ini harus menggunakan pola tertentu agar record yang disimpan tetap bisa dicari dengan mudah saat dibutuhkan kemudian. Metode-metode yang sering digunakan adalah:
1.      Linear probing
Dengan menambahkan suatu interval pada hasil yang diperoleh dari fungsi hash sampai ditemukan lokasi yang belum terisi. Interval yang biasa digunakan adalah 
2.      Quadratic probing / squared probing
Hampir sama dengan linear probing, hanya saja pada quadratic probing, hasil yang diperoleh dari fungsi hash ditambahkan dengan kuadrat dari interval yang digunakan. 


3.      Double hashing
Pada metode double hashing, jika lokasi yang diperoleh dengan fungsi hash sudah terisi, maka dilakukan proses hash lagi sampai ditemukan lokasi yang belum terisi. 
c.       Perbandingan antara metode chaining dan open addressing
Keunggulan metode chaining dibanding open addressing:
1.      Lebih mudah diimplementasikan dengan efektif dan hanya membutuhkan struktur data dasar.
2.      Metode chaining tidak rawan terhadap data-data yang berkumpul di daerah tertentu. Metode open addressing membutuhkan algoritma hash yang lebih baik untuk menghindari pengumpulan data di sekitar lokasi tertentu. 
3.      Performa menurun secara linier. Meskipun semakin banyak record yang dimasukkan maka semakin panjang senarai berantai, tabel hash tidak akan penuh dan tidak akan menimbulkan peningkatan waktu pencarian record yang tibatiba meningkat yang terjadi bila menggunakan metode open addressing.
4.      Jika record yang dimasukkan panjang, memori yang digunakan akan lebih sedikit dibandingkan dengan metode open addressing.  Perbandingan waktu yang diperlukan untuk melakukan pencarian. Saat tabel mencapai 80% terisi, kinerja pada linear probing(open addressing)menurun drastis. Untuk ukuran record yang kecil, keunggulan metode open addressing dibandingkan dengan chaining diantaranya.
a)       Ruang yang digunakan lebih efisien karena tidak perlu menyimpan pointer atau mengalokasi  tempat tambahan di luar tabel hash.
b)       Tidak ada waktu tambahan untuk pengalokasian memori karena metode open addressing tidak memerlukan pengalokasian memori.


c)      Tidak memerlukan pointer. Sebenarnya, penggunaan algoritma apapun pada tabel hash biasanya cukup cepat, dan persentase kalkulasi yang dilakukan pada tabel hash rendah. Penggunaan memori juga jarang berlebihan. Oleh karena itu, pada kebanyakan kasus, perbedaan antar algoritma ini tidak signifikan.
d.      Metode-metode lain
Selain metode-metode yang sudah disebutkan di atas, ada juga beberapa metode lain diantaranya :
1.      Coalesced hashing
Gabungan dari chaining dan openaddressing. Coalesced hashing menghubungkan ke tabel itu sendiri. Seperti open addressing, metode ini memiliki keunggulan pada penggunaan tempat dan cache dibanding metode chaining. Seperti chaining, metode ini menghasilkan lokasi penyimpanan yang lebih menyebar, tetapi pada metode ini record yang disimpan tidak  mungkin lebih banyak daripada ruang yang disediakan tabel.
2.      Perfect hashing
Jika record yang akan digunakan sudah diketahui sebelumnya, dan jumlahnya tidak melebihi jumlah ruang pada tabel hash, perfect hashing bisa digunakan untuk membuat tabel hash yang sempurna, tanpa ada bentrokan.
3.      Probabilistic hashing
Kemungkinan solusi paling sederhana untuk mengatasi bentrokan adalah dengan mengganti record yang sudah disimpan dengan record yang baru, atau membuang record yang baru akan dimasukkan. Hal ini bisa berdampak tidak ditemukannya record pada saat pencarian. Metode ini digunakan untuk keperluan tertentu saja.



4.      Robin Hood hashing
Salah satu variasi dari resolusi bentrokan double hashing. Ide dasarnya adalah sebuahrecord yang sudah dimasukkan bisa digantikan dengan record yang baru jika nilai pencariannya (probe count – bertambah setiap menemukan termpat yang sudah terisi) lebih besar daripada nilai pencarian dari record yang sudah dimasukkan. Efeknya adalah mengurangi kasus terburuk waktu yang diperlukan untuk pencarian






















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Hashing adalah transformasi aritmatik sebuah string dari karakter menjadi nilai yang merepresentasikan string aslinya. Menurut bahasanya, hash berarti memenggal dan kemudian menggabungkan. Hashing digunakan sebagai metode untuk menyimpan data dalam sebuah array agar penyimpanan data, pencarian data, penambahan data, dan penghapusan data dapat dilakukan dengan cepat. Ide dasarnya adalah menghitung posisi record yang dicari dalam array, bukan membandingkan record dengan isi pada array. Fungsi yang mengembalikan nilai atau kunci disebut fungsi hash (hash function) dan array yang digunakan disebut tabel hash (hash table). Hash table menggunakan struktur data array asosiatif yang mengasosiasikan record dengan sebuah field kunci unik berupa bilangan (hash) yang merupakan representasi dari record tersebut.
B.     Saran
Dengan keterbatasan kemampuan dan waktu yang tersedia penyusun menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini. Saran, perlu ada nya pembahasan mengenai materi hashing secara langsung.





  
DAFTAR PUSTAKA

2.      http://en.wikipedia.org/wiki/SHA_hash_functions
3.      www.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/2006-2007/Fungsi%20Hash.
4.      www.yk-edu.org/e-refleksi/sharefile/files/11112008182510_Berkas_6.pdf
5.      http://www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/2008-
6.      2009/Makalah2008/Makalah0809-044.pdf.